Thursday, October 15, 2009

BAWANG MERAH,BAWANG PUTIH

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Liliopsida

Ordo: Asparagales

Famili: Alliaceae

Genus: Allium

Spesies: A. ascalonicum
Nama binomial Allium ascalonicum
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah nama tanaman dari familia Alliaceae dan nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang merah merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia.Bawang merah adalah tanaman semusim dan memiliki umbi yang berlapis. Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Umbi bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas.
Manfaat
Bawang goreng adalah bawang merah yang diiris tipis dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Pada umumnya, masakan Indonesia berupa soto dan sup menggunakan bawang goreng sebagai penyedap sewaktu dihidangkan. Bawang merah juga mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin.

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Liliopsida

Ordo: Asparagales

Famili: Alliaceae

Upafamili: Allioideae
Bangsa: Allieae
Genus: Allium

Spesies: A. sativum
Nama binomial Allium sativum
Bawang putih adalah nama tanaman dari genus Allium sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia.
Bawang mentah penuh dengan senyawa-senyawa sulfur, termasuk zat kimia yang disebut alliin yang membuat bawang putih mentah terasa getir atau angur.
Manfaat

Bawang putih (Allium sativum) telah digunakan sejak lama oleh masyarakat di berbagai peradaban sebagai bumbu masakan dan juga obat.
Bawang putih dipercaya dapat menurunkan penumpukan kolesterol pada pembuluh darah, sehingga mampu menurunkan risiko pengerasan pembuluh darah. Namun penelitian terbaru pada tahun 2007 yang didanai oleh National Institutes of Health (NIH) di Amerika Serikat melaporkan bahwa pada pasien dengan tingkat kolesterol relatif tinggi, konsumsi bawang putih dalam berbagai bentuk justru tidak mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Selain itu, ia dapat mengkontrol kadar gula darah. Penggunaan sejumlah dosis terapi ekstrak bawang putih secara teratur dalam jangka waktu lama telah terbukti mampu mencegah komplikasi akibat diabetes. Pasien dengan perawatan insulin hendaknya jangan mengkonsumsi bawang putih berlebihan.
Pada tahun 1858, Louis Pasteur meneliti aktivitas antibakteri bawang putih. Bawang putih digunakan sebagai antiseptik untuk mencegah gangren pada masa perang dunia I dan II. Bagi penderita AIDS, bawang putih dapat digunakan untuk melawan kriptosporodium dan toksoplasmosis. 
Namun disamping manfaat tersebut, ada juga berbagai efek samping yang harus diperhatikan, antara lain: diare, muntah, meningkatnya risiko pendarahan, haid yang tidak teratur, berkeringat, dan pusing. Bila dimakan berlebihan, maka keringat dan nafas Anda akan berbau bawang. Hal ini akibat pengubahan senyawa yang mengandung sulfur yang terdapat di cairan sel bawang menjadi alil metil sulfida, yang tidak dapat dicerna dan dialirkan ke darah. Darah membawa senyawa ini ke dalam paru-paru dan kulit, dimana senyawa ini kemudian diekskresikan.
Bawang putih jangan digunakan bersama dengan warfarin, obat anti platelet, saquinavir, anti hipertensi, dan obat hipoglikemik. Disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan Anda apabila hendak mengkonsumsi suplemen yang berisi bawang putih.


No comments:

Post a Comment