Thursday, November 17, 2011

PEGAL LINU

    Jika badan terasa pegal-pegal dan linu orang-orang lebih sering membawa ke tukang pijat atau membeli jamu berkasiat. Saya juga memiliki ramuan yang mampu menyembuhkan pegal linu, gunakan pula obat tradisional di bawah ini.
Resep #1
BAHAN :
- Akar pohon turi bunga "merah"
CARA PENGOLAHAN : 
-Ambil akar dari pohon turi bunga berwarna merah secukupnya, dicuci bersih lalu digiling halus dan ditambahkan sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur. Gosokan adonan tersebut ke bagian badan yang sakit, ingat jangan pakai pohon turi putih # harus pohon turi merah. 
Untuk lebih cepat dalam proses penyembuhan, gunakan tambahan Resep #2.
Resep #2
BAHAN :
- Biji Pare
- 2 sendok madu murni
- air secukupnya
CARA PENGOLAHAN :
- Ambil biji pare secukupnya disangrai(goreng tanpa minyak) sampai kering, kemudian digiling halus. Pemakaiannya ambil bubuk pare sebanyak 10 gram, tambahkan sedikit air matang dan 2 sendok makan madu murni, minumlah 3 kali sehari.  
Jika anda merasa Resep #2 agak mengerikan untuk diminum, cobalah Resep #3.
Resep #3
BAHAN :
- Biji pare 15 gram
- Kucai 15 gram
- Merica 10 butir
- Jahe yang tua dan gula merah sebesar ibu jari.
CARA PENGOLAHAN :
- Rebus ramuan tadi dengan 600 cc air bersih dan biarkan hingga airnya tersisa 300 cc, saring ampasnya dan minum dalam keadaan hangat.
# RAMUAN TRADISIONAL TIDAK AKAN MENYEBABKAN OVER DOSIS.

Wednesday, November 16, 2011

SAKIT MAAGH

    Penyakit ini biasanya di idap oleh orang yang gila kerja atau pekerja sanagt keras tanpa kenal istirahat cukup, makan tidak teratur, terlalu banyak makan pedas(mungkin), makanan tidak dikunyah secukupnya, dan stress berat atau tekanan batin karena pekerjaan, pacar, atau keluarga ( Hehehehehe, curhat dikit !). Saya  akan memberikan resep yang selama ini cukup ampuh untuk mengobati sakit maagh yang saya derita.
    #Sekali lagi saya tekankan # Walau sudah ada obat maagh yang sangat praktis, ada berupa solid (cair), atau tablet dengan takaran yang pas.
   # TIDAK UNTUK ORANG YANG PEKERJAANNYA SUPER SIBUK.# 
Langsung saja ke resep...!!!!


Resep #1
BAHAN :
-Umbi Bengkuang
CARA PENGOLAHAN :
- Bengkuang dikupas kulitnya, lalu diparut dan diperas diambil airnya bubuhi sedikit garam. untuk mempercepat proses penyembuhan sebaiknya ramuan ini diminum detelah makan pagi dan pada sore hari (buat ramuan baru).

Resep #2
BAHAN :
 - 5 potong temulawak
 -  2 siung bawang putih
 - setengah gelas(gelas kopi di warung-warung) kacang hijau.
CARA PENGOLAHAN :
 - Temulawak dan bawang putih diiris tipis-tipis lalu bersama kacang hijau direbus dengan satu setegah gelas air. rebus hingga menjadi setengah gelas. Diminum sehari dua kali, pagi dan sore.

FLUE / PILEK

      Cuaca pada sekarang ini memang kurang menentu, kita rentan terkena penyakit seperti flue/pilek. Saya akan memberikan resep tradisional yang setidaknya dapat memberi sedikit bantuan dalam penyembuhan. Disamping untuk menyembuhkan flue/pilek, ramuan ini juga berguna untuk pengobatan radang tenggorokan, radang usus, batuk dan susah BAB(buang air besar)
BAHAN :
- Bunga Kamboja(+/- 90 gr), Gula merah/ Aren(+/-60 gr), Air (400 cc)
CARA PENGOLAHAN :
- Bunga kamboja di rebus menggunakan kendi tanah dengan air 400 cc hingga airnya tersisa setengah, pisahkan air rebusan dengan ampasnya dan air sisa rebusan (200 cc) diseduh + gula merah/aren hingga larut.
Siap dihidangkan, bisa dalam keadaan dingin atau panas. Lebih baik panas jika anda menderita pilek.

# Memang sedikit agak repot, tapi semua bahan di atas dapat diperoleh secara mudah di lingkungan sekitar kita. Selain itu kini dipasaran obat-obat herbal maupun kimiawi sudah banyak beredar, jadi lebih simpel.

#Jika tidak urung sembuh, ada baiknya anda pergi ke dokter terdekat. 

Thursday, July 28, 2011

TEMU KUNCI

http://rempahunik.wordpress.com/temu-kunci/



(Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlechter.)

Perawakan:herba rendah, merayap di dalam tanah, satu tahun 0,3-0,9 cm. Batang: batang asli di dalam tanah sebagai rimpang, berwarna kuning coklat, aromatik, menebal, 5-30 x 0,5-2 cm, batang di atas tanah berupa batang semu (pelepah daun). Daun: umumnya berdaun sebanyak 2-7 helai, daun bawah berupa pelepah daun berwarna merah tanpa helaian daun: tangkai daun beralur, tidak berambut, panjang 7-16 cm, lidah-lidah berbentuk . segitiga melebar, menyerupai selaput, panjang 1-1,5 cm, pelepah daun sering sama panjang dengan tangkai daun; helai daun tegak, bentuk lanset lebar atau agak jorong, ujung daun runcing, permukaan halus tetapi bagian bawah agak berambut terutama sepanjang pertulangan, warna helai daun hijau muda, lebar 5-11 cm. Bunga: susunan bulir tidak berbatas, di ketiak daun, dilindungi oleh 2 spatha, panjang tangkai 411 cm, umumnya tangkai tersembunyi dalam 2 helai daun terujung. Kelopak: 3 buah lepas, runcing. Mahkota: 3 buah daun mahkota, merah muda atau kuning-putih, tabung 50-52 mm., bagian atas tajuk berbelah-belah, berbentuk lanset dengan lebar 4 mm dan panjang 18 mm. Benang sari: 1 fertil besar, kepala sari bentuk garis membuka secara memanjang. Lainnya berupa bibir-bibiran (staminodia) bulat telur terbalik tumpul, merah muda atau kuning lemon, gundul, 6 pertulangan, 25×7 cm. Putik: bakal buah 3 ruang, banyak biji dalam setiap ruang. Asal-usul: Tropis dataran rendah, Waktu berbunga : Januari- Februari, April-Juni. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya Tumbuh liar pada dataran rendah, di hutan-hutan jati. Tumbuh baik pada iklim panas dan lembab pada tanah yang relatif subur dengan pertukaran udara dan tata air yang baik. Pada tanah yang kurang baik tata airnya (sering tergenang air, atau “becek” pertumbuhan akan terganggu dan rimpang cepat busuk). Dibudidayakan di tanah berkapur bergerombol. Perbanyakan: dengan pemotongan rimpang menjadi beberapa bagian (tiap bagian terdapat paling sedikit 2 mata tunas); penanaman dilakukan pada jarak tanam 3000 cm. Pemanenan dilakukan setelah berumur 1 tahun. Setelah dilakukan pemanenan:, dilakukan sortasi dan dicuci, kemudian dipotong menjadi bagian-bagian yang lebih kecil /tipis dan dikeringkan di tempat teduh dengan aliran udara yang baik. Untuk jumlah kecil disimpan dalam wadah tertutup rapat dan kedap cahaya (sebagai penyerap lembab udara dapat dengan “charcoal”= karbon aktif)”.

Komposisi :
Rimpang 1,2% minyak atsiri (rimpang segar 0,06% – 0,32% minyak atsiri); komponen utama minyak atsiri terdiri dari monoterpen, seskuiterpen, turunan fenilpropana antara lain: geranial, neral, kamfora, zingiberen, d-pinen, kamfen, 1,8-sineol (eukaliptol), d-borneol, geraniol, osimen, dimetoksi-4(2-propenil), miristin, linalil propanoat, asam sinamat, kamfen hidrat, propenil guaikol, dihidrokarveol, linalool; etil-sinamat, etil pmetoksi sinamat, panduratin A. – Asam kavisinat -flavonoid: pinosembrin (2,3-dihidrokrisin), 2′,6′dihidroksi-4′-metoksi kalkon, pinostrobin (5hidroksi-7-metoksi flavanon), alpinetin, kardamomin, 2′,4′-dihidroksi-6′-metoksi kalkon, boesenbergin A, 5,7-dimetoksiflavon. Pada jenis tumbuhan dengan: rimpang berwarna merah: pinostrobin, boesenbergin A, panduratin rimpang berwarna putih : 0,36% krotepoksid rimpang berwarna hitam: pinostrobin, 5,dimetoksi-flavon, 5-hidroksi-7-metoksi-flavon dan 5-hidroksi-7,4′-dimetoksiflavon, 5,7,3′,4′tetrametoksiflavon; kaemferol-3,7,4′-trimetil eter; kuersetin-3,7,3′,4-tetrametil eter.

SOURCE:
http://tanamanherbal.wordpress.com/2007/12/15/temu-kunci/

Tuesday, June 7, 2011

BUAH APEL


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Ordo:Rosales
Famili:Rosaceae
Upafamili:Maloideae atau Spiraeoideae
Bangsa:Maleae
Genus:Malus
Spesies:M. domestica
            Nama binomial
Malus domestica
Borkh.



Buah apel biasanya merah di luar saat masak (siap dimakan), namun bisa juga hijau atau kuning.
Orang mulai pertama kali menanam apel di Asia Tengah. Kini apel berkembang di banyak daerah di dunia yang lebih dingin. Nama ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Apel budidaya adalah keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar).
Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-mentah (tak dimasak), dan juga digunakan banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai lembek untuk membuat saus apel.


Pohon apel merupakan pohon yang kecil dan berdaun gugur, mencapai ketinggian 3 hingga 12 meter, dengan tajuk yang lebar dan biasanya sangat beranting. Daun-daunnya berbentuk lonjong dengan panjang 5 - 12 cm dan lebar 3 - 6 centimeter. Bunga apel mekar di musim semi, bersamaan dengan percambahan daun. Bunganya putih dengan baur merah jambu yang berangsur pudar. Pada bunga, terdapat lima kelopak, dan mencapai diameter 2.5 hingga 3.5 cm. Buahnya masak pada musim gugur, dan biasanya berdiameter 5 hingga 9 centimeter. Inti buah apel memiliki lima gynoecium yang tersusun seperti bintang lima mata, masing-masing berisi satu hingga tiga biji.


Berdasarkan penelitian, apel bisa mengurangi risiko kanker usus besar, kanker prostat, dan kanker paru-paru. Dibandingkan dengan buah lainnya dan sayuran, apel mengandung vitamin C yang tidak seberapa, tetapi kaya dengan senyawa antioksidan lainnya. Biarpun tidak sebanyak buah lain, namun konten serabut dalam apel membantu mengontrol pergerakan usus, maka mengurangi risiko kanker usus besar. Serat apel juga membendung penyakit jantung, serta mengontrol berat badan dan tingkat kolesterol, karena buah apel tidak mengandung kolesterol dan mempunyai serat yang mengurangi kolesterol dengan mencegah reabsorpsi.
Terbukti bahwa bahwa apel yang dibiakkan secara in vitro mengandung senyawa fenol yang dapat mencegah kanker dan menunjuukan aktivitas antioksidan. Fitokimia fenol yang utama dalam apel adalah kuersetin, epikatekin, dan prosianidin B2.
Biji apel sedikit beracun karena mengandung sedikit amigdalin, sejenis glikosida sianogen. Akan tetapi, racun ini tidak cukup berbahaya bagi manusia.

MENTIMUN


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Ordo:Cucurbitales
Famili:Cucurbitaceae
Genus:Cucumis
Spesies:C. sativus
           Nama binomial
Cucumis sativus
L.


Mentimun, timun, atau ketimun (Cucumis sativus L.; suku labu-labuan atau Cucurbitaceae) merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan. Buahnya biasanya dipanen ketika belum masak benar untuk dijadikan sayuran atau penyegar, tergantung jenisnya. Mentimun dapat ditemukan di berbagai hidangan dari seluruh dunia dan memiliki kandungan air yang cukup banyak di dalamnya sehingga berfungsi menyejukkan. Potongan buah mentimun juga digunakan untuk membantu melembabkan wajah serta banyak dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Habitus mentimun berupa herba lemah melata atau setengah merambat dan merupakan tanaman semusim: setelah berbunga dan berbuah tanaman mati. Perbungaannya berumah satu (monoecious) dengan tipe bunga jantan dan bunga hermafrodit (banci). Bunga pertama yang dihasilkan, biasanya pada usia 4-5 minggu, adalah bunga jantan. Bunga-bunga selanjutnya adalah bunga banci apabila pertumbuhannya baik. Satu tumbuhan dapat menghasilkan 20 buah, namun dalam budidaya biasanya jumlah buah dibatasi untuk menghasilkan ukuran buah yang baik.
Buah berwarna hijau ketika muda dengan larik-larik putih kekuningan. Semakin buah masak warna luar buah berubah menjadi hijau pucat sampai putih. Bentuk buah memanjang seperti torpedo. Daging buahnya perkembangan dari bagian mesokarp, berwarna kuning pucat sampai jingga terang. Buah dipanen ketika masih setengah masak dan biji belum masak fisiologi. Buah yang masak biasanya mengering dan biji dipanen, warnanya hitam.